Alek Anak Nagari halal bihalal-Idul Fitri 1445.H Nagari Tanjuang Balik (Rimbodata)Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

Kabupaten 50 Kota -SumutGlobalNews.com

Seperti Tahun-tahun sebelumnya masyarakat, khususnya pemuda-pemudi kenagarian Tanjung Balik kecamatan pangkalan koto Baru kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat.
selalu mengadakan Alek anak Nagari,(Kenduri) juga Halal’ Bihalal sebagai bentuk kegembiraan menyambut hari raya idul Fitri.
Acara ini telah menjadi tradisi bagi masyarakat kenagarian Tanjung Balik secara turun-temurun.Minggu 14 April 2024.

Zulfajri(47) salah seorang tokoh adat, tokoh agama dan juga menjabat sebagai kepala jorong Koto lamo di kenagarian Tanjung Balik mengungkapkan, Acara alek Anak Nagari tersebut juga di dengan alek balerong, Dulu alek ini bertujuan untuk menyatukan dan mempererat hubungan silaturahmi antara pemerintahan Nagari, Ninik mamak, Alim Ulama, Cadiak-pandai dan tokoh-tokoh masyarakat dengan masyarakat Nagari.
Adapun berbagai acara yang akan di adakan lomba pipp0 la ladato, pidacil, tafis dan MTQ dan banyak lagi acara hiburan lainnya. PP l

Undangan biasanya kami layangkan pada Bupati kabupaten Lima Puluh Kota, Camat juga Kapolsek dan Koramil untuk bisa menghadiri acara kami ini, Di kesempatan ini pula, kami bisa menyampaikan keluh-kesah dan menyampaikan harapan kami, demi kemajuan nagari yang kami cintai ini.

“Dalam catatan kami, tradisi Alek Nagari di adakan berbagai acara salah satunya Khatam Al Quran sudah berlangsung lebih dari seratus tahun, artinya sudah mendarah daging bagi masyarakat ” kata dia.

Ia berharap peserta khatam tidak berhenti belajar Al Quran setelah Alek Nagari, namun terus dilanjutkan sebagai bekal prestasi.

“Sebagai bekal prestasi di dunia dan akhirat, anak penghafal Al Quran diberikan kemudahan akses pendidikan hingga perguruan tinggi, sementara di akhirat anak ini akan memasang mahkota untuk orangtuanya,” ujarnya.

Tradisi adat ini diharapkan juga mampu menarik semangat anak kemenakan di kenagarian Tanjung Balik untuk selalu menegakkan nilai agama atau imarah masjid yaitu memakmurkan memeriahkan masjid dengan kebaikan.

Ia mengatakan sesuai dengan sebutannya, alek nagari juga melibatkan unsur tokoh adat dalam melestarikan budaya Minangkabau sesuai falsafah hidupnya.

“Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, adat berpegang ke agama dan agama berpegang pada Al Quran. Inilah falsafah Minangkabau, apresiasi ke seluruh Ninik Mamak Penghulu Adat yang menanamkan sejak usia dini pada anak,” kata Zulfajri.
Arak-arakan pawai Alek Nagari yang mengikutsertakan belasan siswa itu turut dilepas pejabat pemerintahan dan tokoh adat serta tokoh agama daerah setempat ungkapnya.

Ketua Panitia Jon, Mengucapakan ribuan terimakasih yang tak terhingga pada seluruh yang terkait dan berpartipasi dalam alek anak Nagari.
Dan ucapan terima kasih juga tak terhingga pada para donatur yang telah menyumbangkan materil nya untuk kelancaran acara ini,dan tak lupa juga pada para tamu dan undangan pungkasnya.

Dt muko seorang kepala adat suku domo menuturkan”saya berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam alek nagari ini, dan maaf saya tidak bisa hadir karena saya tidak berada di tempat dan ada urusan penting di ujungbatu, semoga acara ini menjadi hiburan buat semuanya, dan titip salam buat yang disana”tuturnya melalui telepon kepada awak media sumutglobalnews.com

(Penulis:muhammad darul dkk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *