Gunungsitoli,Aumutglobalnews.com
Dua orang perempuan menghilang secara misterius dari rumah orangtua asuh di Desa Sisobahili, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, tidak diketahui kemana hingga membuat keluarga Pdt. Naso’aro Waruwu alias Ama Ketrin panik.
Kedua perempuan itu atas nama, Linda Wati Gulo 25 alamat Desa Hilisangowola, Kecamatan Ulu moro’o, Kabupaten Nias Barat dalam status pemulihan (ODMK) dan Alisa Celsis Hulu 13 alamat Namogoholu Desa Loloana’a, Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara status anak yatim piatu di sekolahkan oleh Pdt. Naso’aro Waruwu alias Ama Ketrin.
Pdt. Naso’aro Waruwu menjelaskan kepada awak media ini, diketahui menghilang kedua anak asuhnya itu, ketika istrinya ke kamar tidur mereka sekira pukul 05:00 Wib pagi Senin (20/05/2024), kami tanyakan kepada tetangga tidak ada yang mengetahui mereka keluar dari rumah malam itu, pencarian terus dilakukan ditelpon beberapa kenalan mana tau mereka menuju kesana alhasil tidak ada,” ucap Naso’aro.
Dengan kejadian itu langsung saya hubungi kedua keluarga anak, memberikan informasi meminta untuk segera datang ke Gunungsitoli. Saya teringat dengan history beberapa Minggu sebelumya bahwa Alisa Celsis Hulu dan Hendri Hulu pernah melakukan hal yang sama menghilang, kami temukan di Yayasan Kudus 03 BKNP, Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli.
“Pagi itu saya bergegas ke Pantai Asuhan Yayasan Kudus 03 BKNP, lansung bertemu dengan Bapak Pdt. Saba’ati Lase, M.Th.,M.Pd.K, mengatakan kedua anak itu ada disini, saya titip pesan agar mereka kembali kerumah, karena hari ini atas nama Linda Wati Gulo Dibaptis oleh Gereja Kristen Injili Nusantara (GKIN). Spontan Pdt. Saba’ati Lase mengatakan bawah kami tidak becus mendidik anak-anak maka mereka melarikan diri, Naso’aro Waruwu menirukan ucapan Saba’ati Lase.
Lanjut, hingga siang kedua anak itu tak kunjung pulang kerumah orangtua asuh di Desa Sisobahili, salah seorang keluarga Pdt. Naso’aro Waruwu menghubungi Pdt. Saba’ati Lase, M.Th.,M.Pd.K, apakah bisa ditemui di Panti Asuhan Yayasan Kudus 03 BNKP, jawabnya sedang berada di Nias Utara melayat nanti sore bisa waktu tidak ditentukan,” kata Pdt. Saba’ati.
“Tanpa kejelasan pasti dari Pdt. Saba’ati Lase, pihak keluarga Pdt. Naso’aro Waruwu bersama kedua orangtua kandung anak datangi Panti Asuhan Yayasan Kudus 03 BNKP di Kelurahan Ilir, menanyakan keadaan kedua anak atau keberadaan mereka dimana?. Namun penjelasan aneh yang disampaikan oleh beberapa pengurus Yayasan Kudus 03 BNKP, mengatakan bahwa mereka tidak pernah melihat kedua anak tersebut dan tidak ada disini, kami mendengar bahwa kedua anak itu telah diserahkan oleh Pdt. Saba’ati Lase kepada Yayasan PKPA Nias, “Ucap salah seorang pengurus asrama Yayasan Kudus 03 BNKP.
Keluarga Pdt. Naso’aro Waruwu menghubungi kembali Pdt. Saba’ati Lase tidak merespon. Tidak berselang lama salah seorang Sumber menghubungi pihak keluarga Pdt. Naso’aro Waruwu mengatakan bahwa kedua anak itu berada di PKPA Nias telah diserahkan oleh Pdt. Saba’ati Lase silahkan ditemui disana Pak,” katanya Sumber.
Memastikan informasi yang didapat dari sumber kelurga Naso’aro Waruwu mengubungi Yayasan PKPA Nias atas nama Elisman Harefa mengatakan kedua anak itu berada di PKPA Nias untuk lebih jelas silahkan datang dikantor,” ucap Elisman Harefa”
“Keluarga asuh dan kedua orangtua anak mendatangi PKPA menanyakan kenapa kedua anak berada disi siapa yang menyerahkan, apa dasar PKPA menerima?. Dijelaskan yang menyerahkan kedua anak ini Pdt. Saba’ati Lase dengan dilampirkan surat berita acara serah terima, menurutnya kedua anak itu dalam keadaan mengalami (Takut, Gelisah), PKPA menjemput kedua anak itu di Panti Asuhan Yayasan Kudus 03 BNKP,” Kata Kepala PKPA Nias.
PKPA hanya memfasilitasi rumah rama anak bagi anak-anak yang sedang terkendala, bila nanti sudah jelas asal-usul anak kita serahkan kembali kepada pihak keluarga. Situasi tegang karena pihak keluarga asuh paparkan harusnya pihak PKPA tanyakan kepada Saba’ati L