Pj Walikota Dan Forkopimda Panen Raya Bawang Merah Di Kelurahan Air Temam.

Lubuklinggau,Sumutglobal.news.com

Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa bersama Forkopimda menghadiri acara Panen Raya Bawang Merah di area binaan Kelompok Tani (Poktan) Anugerah Tani Mandiri Kelurahan Air Temam Kecamatan Lubuklinggau Selatan I,Kota Lubuklinggau.(31/1/2024).

Dalam sambutannya, H Trisko Defriyansa menyampaikan di wilayah Kecamatan Lubuklinggau Selatan I memang cocok untuk bertanam holtikultura baik komoditi cabai, bawang dan tomat sekaligus sebagai tempat pengelolaan hilirisasi hasil panen bawang merah.

Berdasarkan koordinasi dengan tim inflasi pusat bahwa komoditi bawang merah merupakan salah satu penyumbang tingkat inflasi.

“Dan hari ini kita melakukan panen bawang merah. Dalam satu hektar lahan, bisa menghasilkan lebih kurang 13 ton. Dan besok hasil panen ini bisa dibawa dalam kegiatan operasi pasar murah di wilayah Lubuklinggau Barat I,” ujarnya.

Selain itu sambung Trisko, hasil produksi bawang merah ini bisa juga disalurkan melalui penyaluran resmi. “Dengan demikian kita bisa membuktikan kalau hasil panen tersebut ikut berkontribusi dalam sisi pengendalian inflasi,” tambahnya. 

Agar tidak terjadi inflasi, lanjut dia, ada empat pertimbangan dalam hal suplay yakni memastikan kesediaan bahan baku, menormalisasi standar harga, pasokan dan koordinasi komunikasinya.

Tak lupa, Pj Wako memberikan apresiasi kepada Dinas Pertanian, para penyuluh, petani, dunia perbankan, dan perusahaan pertanian yang telah menyediakan sarana sebagai laboratorium pertanian di Kota Lubuklinggau.

Sebelumnya, Kadis Pertanian Kota Lubuklinggau, Eka Ardi Aguscik menjelaskan panen bawang merah kali ini sebanyak 13 ton per hektar. Sedangkan tahun lalu produksi bawang merah yang ditanam diatas lahan 10 hektar menghasilkan 18 ton.

“Mudah-mudahan dengan komoditi bawang merah yang kita panen ini dapat menurunkan tingkat inflasi di Kota Lubuklinggau. Kami juga sudah mengusulkan untuk penanaman di atas lahan seluas 20 hektar yang mungkin nantinya terpisah dari lahan ini atau di beberapa lahan di wilayah Lubuklinggau Selatan I,” pungkasnya.(Muhammad Zaili/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *